Al-Qur'an, adalah kitab suci umat Islam. Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril AS.
Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW. adalah sebagaimana yang terdapat dalam Surat Al-'Alaq ayat 1-5.
Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW. adalah sebagaimana yang terdapat dalam Surat Al-'Alaq ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Al-Qur'an tidak diturunkan secara tiba-tiba dari langit dalam bentuk buku. Melainkan secara periodik dan sistematik yaitu selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 Juz, 114 surat, dan 6.236 ayat (bukan 6.666).
Mendengarkan bacaan Al-Qur'an dengan baik dapat menghibur kesedihan hati, menenangkan jiwa yang gelisah dan melunakkan hati yang keras, serta mendatangkan petunjuk. Demikian besar mu'jizat Al-Qur'an sebagai wahyu ilahi, yang tak bosan-bosan orang membaca dan mendengarkannya. Malah semakin sering orang membaca dan mendengarkannya, semakin terpikat hatinya kepada Al-Qur'an.
Bila Al-Qur'an dibaca dengan lidah yang fasih, dengan suara yang baik dan merdu akan lebih memberi pengaruh kepada jiwa orang yang mendengarkannya dan bertambah imannya. Berikut ini bagaimana keadaan orang Mu'min tatkala mendengarkan bacaan Al-Qur'an itu, yang digambarkan oleh firman Allah SWT. dalam Surat Al-Anfaal ayat 2 :
Bila Al-Qur'an dibaca dengan lidah yang fasih, dengan suara yang baik dan merdu akan lebih memberi pengaruh kepada jiwa orang yang mendengarkannya dan bertambah imannya. Berikut ini bagaimana keadaan orang Mu'min tatkala mendengarkan bacaan Al-Qur'an itu, yang digambarkan oleh firman Allah SWT. dalam Surat Al-Anfaal ayat 2 :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Diriwayatkan bahwa pada suatu malam, Nabi Muhammad SAW. mendengarkan Abu Musa Al Asy'ari membaca Al-Qur'an sampai jauh malam. Sepulang beliau dirumah, beliau ditanya oleh isteri beliau Aisyah RA., apa sebabnya pulang sampai jauh malam. Rasulullah menjawab, bahwa beliau terpikat oleh kemerduan suara Abu Musa Al Asy'ari membaca Al-Qur'an, seperti merdunya suara Nabi Daud AS.
Di dalam riwayat, banyak sekali diceritakan, betapa pengaruh bacaan Al-Qur'an pada masa Rasulullah terhadap hati orang-orang kafir yang setelah mendengarkan bacaan Al-Qur'an itu. Tidak sedikit hati yang pada mulanya keras dan marah kepada Muhammad SAW. serta pengikut-pengikutnya, berbalik menjadi lunak dan mau mengikuti ajaran Islam.
Rasulullah sendiri sangat gemar mendengarkan bacaan Al-Qur'an dari orang lain. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Abdullah Ibnu Mas'ud menceritakan, "Rasulullah berkata kepadaku, `Hai Ibnu Mas'ud, bacakanlah Al-Qur'an untukku !` Lalu aku menjawab, `Apakah aku pula yang membacakan Al-Qur'an untukmu, ya Rasulullah, padahal Al-Qur'an itu diturunkan ROBB kepadamu ?` Rasulullah menjawab, `Aku senang mendengarkan bacaan Al-Qur'an itu dari orang lain.` Kemudian Ibnu Mas'ud membacakan beberapa ayat dari Surat An Nisaa'. Maka tatkala bacaan Ibnu Mas'ud sampai kepada ayat 41,
Rasulullah sendiri sangat gemar mendengarkan bacaan Al-Qur'an dari orang lain. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Abdullah Ibnu Mas'ud menceritakan, "Rasulullah berkata kepadaku, `Hai Ibnu Mas'ud, bacakanlah Al-Qur'an untukku !` Lalu aku menjawab, `Apakah aku pula yang membacakan Al-Qur'an untukmu, ya Rasulullah, padahal Al-Qur'an itu diturunkan ROBB kepadamu ?` Rasulullah menjawab, `Aku senang mendengarkan bacaan Al-Qur'an itu dari orang lain.` Kemudian Ibnu Mas'ud membacakan beberapa ayat dari Surat An Nisaa'. Maka tatkala bacaan Ibnu Mas'ud sampai kepada ayat 41,
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ شَهِيدًا
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang saksi (rasul dan nabi) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (umatmu);
Sedang ayat itu sangat mengharukan hati Rasulullah, lalu beliau berkata : `Cukuplah sekian saja, ya Ibnu Mas'ud !` Ibnu Mas'ud melihat Rasulullah meneteskan air matanya serta menundukkan kepalanya. (HR. Bukhori)
0 komentar:
Posting Komentar